ilustrasi Jembatan by freepik
Rencana pemerintah Provinsi Kepulauan Riau terus memperjuangkan terwujudnya jembatan batam-bintan yang menghubungkan Pulau Batam dengan pulau bintan. Terletak di sebelah selatan Singapura. Batam dan di Pulau Bintan terdapat Kabupaten Bintan yang juga Kota Tanjungpinang ibukota Kepulauan Riau.
Rencana desain pembangunan jembatan batam-bintan sendiri sebenarnya sudah diperbaharui pada tahun 2010 kemudian dimulai studi kelayakannya pada 2020. Jembatan batam-bintan merupakan jembatan khusus yang memiliki dua tujuan yaitu Batam Tanjung sauh dan Tanjung sauh Bintan. Jembatan batam bintan ini akan dibiayai pemerintah adalah Batam Tanjung sauh sedangkan Tanjung sauh Bintan akan dibangun oleh investor melalui proses lelang jembatan dengan panjang total 14,7 KM. Direncanakan memiliki kecepatan hingga 80 Kilometer per jam yang akan menjadi jembatan tol yang dapat dilalui kendaraan roda empat atau lebih. Jembatan batam-bintan dirancang memiliki vertical clearance atau batam-tanjung sauh tinggi 27 m dan Tanjung sauh Batam setinggi 40 meter.
Penetapan vertical clearance tersebut yang menyebabkan perubahan nilai investasi dari 8,78 Triliun Rupiah menjadi 13.66 Triliun Rupiah. Jembatan batam bintan ini di desain dengan satu on off rame yang berlokasi di Pulau Tanjung sauh. Kemudian lajur jembatan memiliki lebar 3,6 m, bahu luar selebar 3 meter bahu dalam selebar 1,5 meter serta lebar median 4 meter.
Kenapa pemerintah Provinsi Kepri memperjuangkan pembangunan jembatan?
Beberapa hal untuk bisa jadi referensi sobat-sobat sekalian. Bahwa Kepri Batam dan Bintan ini memang 20 besar yang intensitas pemerintahan efektivitas sosial ekonominya tinggi.Di Pulau Bintan itu ada tiga besar pemerintah. Ada pusat pemerintah provinsi, pusat pemerintahan Kota Tanjung pinang dan pusat pemerintahan kabupaten bintan. Juga ada kawasan ekonomi khusus yang hari ini perkembangannya paling maju dibandingkan dengan yang lain. Lalu Batam ada Pemko Batam dan BP Batam. Batam itu lokomotif ekonominya dari jembatan ini sangat penting untuk mempermudah intensitas kegiatan di wilayah ini khususnya.
Kemudian yang kedua, jembatan batam bintan ini jikalau situasi normal. Kunjungan turis mancenegara tahun 2017 mencapai 3 juta kunjungan wisata. nomor urut kedua setelah bali. Dan 2,8 juta lebih kuranga datang ke bintan dan ke batam, sisanya ke daerah lain.
Jikalau jembatan ini nanti terwujud, tidak sebagian besar turis-turis pasti menambah long stay nya. Sebab aksesibilitas lebih lancar dan lebih mudah serta murah. Pulau Bintan ini selama ini buffer zone nya batam.
Prediksi 10 tahun lagi bukanlah perkembangan Batam lebar. Satu-satunya sumber airnya bisa terakses ke Batam mesti dari bintan. Bahkan pemerintah pusat sudah merencenakan pembangunan dan Busung agar rencana swasta juga mau mengembangkan. Maka jika jembatan ini terbentuk, pipa untuk air yang akan di salurkan dari bintan ke batam juga pasti ada space. Termasuk kebutuhan listrik bintan yang dari batam. Kabel optik juga bisa ikut di bangun di jembatan ini.
Komentar
Posting Komentar